CamdigSony - Berbearengan dengan pengumuman Sony RX100 IV dan Sony Alpha 7R II, Sony juga telah meluncurkan kamera baru yang ke-tiga yaitu Sony RX10 II sebagai penerus dari pendahulunya Sony RX10. Kedua kamera baik RX10 II maupu RX10 sepertinya akan sulit membedakan secara fisik. Kedua kamera RX10 series ini sangat sulit dibedakan hanya dengan melihat sekilas body dan lensanya saja, bahkan kedua kamera ini akan sangat sulit dibedakan dalam sekejap. Namun jika ditelusuri lebih jauh ke dalam kamera generasi penerus RX10 ini bisa dikatakan sebagai kamera baru yang lebih kuat dan lebih meningkat dari kamera sebelumnya.
Hampir sama dengan peningkatan yang terjadi dengan saudaranya Sony RX100 IV, RX10 II juga mendapatkan sebagian besar kmamuan yang dimiliki oleh RX100 IV dengan sensor tipe 1" Exmor RS stacked CMOS dengan DRAM yang terintegrasi, hal ini memberikan kemungkinan bagi kamera untuk melakukan kinerja yang jauh lebih cepat dari sebelumnya. Untuk membandingkan antara kamera baru dengan yang lama, kunjungi juga review kamera Sony RX10.
Hal ni dapat dibuktikan dengan kemampuan kamera dengan kemampuan menembak dengan kecepatan maksimal 14fps di "Speed Priority Continous Shooting" dan 5 fps untuk menembak mode continous standar. Sudah jelas hal itu meningkat secara signifikan dibanding sebelumnya yang hanya mencapai 10fps dan 2,5fps saja untuk masing-masing mode tembakan. Buffer dari RX10 II juga telah meningkat menjadi 43 frame Extra Fine JPEG atau 27 frame RAW. sedangkan untuk pendahulunya memiliki kamampuan hanya 21 frame untuk JPEG dan 10 frame untuk RAW. Demikian juga dengan kemampuan autofokus juga dikatakan mengalami peningkatan. Dalam hal ini Sony mempekerjakan Sony Fast Intelligent AF yang diklaim memiliki kecepatan AF hingga 0,09 detik.
Selain beberapa kemampuan yang telah meningkat dari berbagai penjelasan di atasSony Exmor RS sensor juga memberikan kemampuan shutter elektonik hingga 1/32000 detik yang pastinya akan sangat berguna saat memotret dalam kondisi pencahayaan yang terang dengan aperture lebar. Dengan ini Sony juga kembali mengklaim bahwa Sony RX10 II akan menunjukkan efek roling shutter yang sangat minim berkat tingginya kecepatan pembacaan yang diaktifkan dengan lebih cepat melalui DRAM lokal.
Hampir sama dengan peningkatan yang terjadi dengan saudaranya Sony RX100 IV, RX10 II juga mendapatkan sebagian besar kmamuan yang dimiliki oleh RX100 IV dengan sensor tipe 1" Exmor RS stacked CMOS dengan DRAM yang terintegrasi, hal ini memberikan kemungkinan bagi kamera untuk melakukan kinerja yang jauh lebih cepat dari sebelumnya. Untuk membandingkan antara kamera baru dengan yang lama, kunjungi juga review kamera Sony RX10.
Hal ni dapat dibuktikan dengan kemampuan kamera dengan kemampuan menembak dengan kecepatan maksimal 14fps di "Speed Priority Continous Shooting" dan 5 fps untuk menembak mode continous standar. Sudah jelas hal itu meningkat secara signifikan dibanding sebelumnya yang hanya mencapai 10fps dan 2,5fps saja untuk masing-masing mode tembakan. Buffer dari RX10 II juga telah meningkat menjadi 43 frame Extra Fine JPEG atau 27 frame RAW. sedangkan untuk pendahulunya memiliki kamampuan hanya 21 frame untuk JPEG dan 10 frame untuk RAW. Demikian juga dengan kemampuan autofokus juga dikatakan mengalami peningkatan. Dalam hal ini Sony mempekerjakan Sony Fast Intelligent AF yang diklaim memiliki kecepatan AF hingga 0,09 detik.
Selain beberapa kemampuan yang telah meningkat dari berbagai penjelasan di atasSony Exmor RS sensor juga memberikan kemampuan shutter elektonik hingga 1/32000 detik yang pastinya akan sangat berguna saat memotret dalam kondisi pencahayaan yang terang dengan aperture lebar. Dengan ini Sony juga kembali mengklaim bahwa Sony RX10 II akan menunjukkan efek roling shutter yang sangat minim berkat tingginya kecepatan pembacaan yang diaktifkan dengan lebih cepat melalui DRAM lokal.
Namun di antara semua kelebihan yang ada, berita terbesar yang dibawa oleh Sony RX10 II adalah kemampuan menangkap video 4K (3840x2160) pada 30p atau 24p, serta mampu merekam ke dalam kartu memori hingga 29 menit per klip. Video 4K di-kodec-an dengan codec XAVC S hingga 100Mbps dengan menggunakan pembacaan full pixel tanpa pixel binning, hal ini untuk memastikan bahwa kualitas yang dihasilkan sangat baik dengan artefak yang minimalis. Stills 16,8 megapixel dapat ditangkap ketika sedang merekam video 4K, dan fitur sony Auto Dual Rec dapat di program untuk berjalan secara otomatis menangkap stills secara berkala.
RX10 II juga dapat menangkap frame rate yang sangat tinggi, namun juga sekaligus mapu mengambil super slow motion klip video bergerak hingga 960fps (atau 1000fps untuk PAL). Sayangnya kemampuan super slow motion ini hanya dapat digunakan untuk menangkap dua detik dari video dengan resolusi pembacaan sensor 1136x384 dan empat detik untuk 800x700. Mungkin dengan kemampuan seperti itu tidak terlihat mengesankan, namun perlu di ingat bahwa menangkap empat detik pada 960fps dengan kecepatan pemutaran 24fps sama dengan 2,5 menit pemutaran. Sedangkan frame rate kecepatan tinggi dapat dipilih mulai dari 240fps di hampir semua pembacaan resolusi Full-HD (1824x1026), akan tetapi juga terbatas pada dua atau empat detik dari rekaman.
Beralih ke body kamera yang jika dilihat sekilas tidak ada yang berbeda sedikitpun selain logo RX10 II. Demikian juga dengan optik yang digunakan juga tetap sama dengan saudara tua nya yang menawarkan Zeiss 24-200mm yang setara dengan f/2.8lensa apertur zoom konstan dengan Sony SteadyShot image stabilization. Dibagian atas bod kamera ini juga sangat mirip dengan apa yang nampak pada pendahulunya. Hanya saja ada beberapa tambahan fungsi dari tombol mode dengan tambahan posisi MR dengan kemampuan mengatur 3 set pengaturan kustom. Terdapat juga tombol dengan label C1 disebelah kanan yang menunjukkan tombol custom pertama.
Untuk masalah viewfinder elektronik (EVF) di RX10 II, Sony memberikan EVF yang baru dengan 2,35 juta dor XGA OLED Tru-Finder, EVF ini memiliki hampir dua kali nya reseolusi yang dimiliki oleh pendahulunya. Sony mengatakan bahwa EVF yang diperbarui ini menawarkan kontras yang lebih tinggi dan rendering warna yang lebih natural. Lalu ada juga layar LCD yang dapat dimiringkan dibagian belakang kamera dengan ukuran 3-inch dengan 1.23M dot, hal ini masih sama dan tidak ada perubahan. Satu tombol yang sedikit ada perbedaan adalah tombol delete dengan tambahan label C2, hal tersebut menunjukkan bahwa tombol tersebut memiliki fungsi sebagai tombol custom ke dua dalam mode capture.
Sony RX10 II menggunakan baterai yang sama dengan pendahulunya yaitu NP-FW50 lithium-ion pack. Namun menurut CIPA baterai yang digunakan dinilai sedikit berbeda. Jika digunakan pada pendahulunya RX10 kemampuan baterai bisa untuk 420 tembakan menggunakan LCD dan 340 tembakan dengan EVF, sedangkan di RX10 II mampu untuk 400 tembakan dengan LCD dan 360 menggunakan EVF.
Sony Cyber-shot DSC-RX10 II ini akan segera tersedia pada bulan Juli mendatang dengan harga yang ditawarkan untuk pasaran luar sebesar $ 1,300 (sekitar 17,3 juta). Tunggu saja hingga kamera tersebut datang ke Indonesia untuk membuktikan kemampuan supernya. Dan untuk anda yang ingin melihat harga kamera Sony yang lain silahkan kunjungi Daftar Harga Kamera Sony Terbaru.
Spesifikasi Sony Cyber-shot DSC-RX10 II
RX10 II juga dapat menangkap frame rate yang sangat tinggi, namun juga sekaligus mapu mengambil super slow motion klip video bergerak hingga 960fps (atau 1000fps untuk PAL). Sayangnya kemampuan super slow motion ini hanya dapat digunakan untuk menangkap dua detik dari video dengan resolusi pembacaan sensor 1136x384 dan empat detik untuk 800x700. Mungkin dengan kemampuan seperti itu tidak terlihat mengesankan, namun perlu di ingat bahwa menangkap empat detik pada 960fps dengan kecepatan pemutaran 24fps sama dengan 2,5 menit pemutaran. Sedangkan frame rate kecepatan tinggi dapat dipilih mulai dari 240fps di hampir semua pembacaan resolusi Full-HD (1824x1026), akan tetapi juga terbatas pada dua atau empat detik dari rekaman.
Beralih ke body kamera yang jika dilihat sekilas tidak ada yang berbeda sedikitpun selain logo RX10 II. Demikian juga dengan optik yang digunakan juga tetap sama dengan saudara tua nya yang menawarkan Zeiss 24-200mm yang setara dengan f/2.8lensa apertur zoom konstan dengan Sony SteadyShot image stabilization. Dibagian atas bod kamera ini juga sangat mirip dengan apa yang nampak pada pendahulunya. Hanya saja ada beberapa tambahan fungsi dari tombol mode dengan tambahan posisi MR dengan kemampuan mengatur 3 set pengaturan kustom. Terdapat juga tombol dengan label C1 disebelah kanan yang menunjukkan tombol custom pertama.
Untuk masalah viewfinder elektronik (EVF) di RX10 II, Sony memberikan EVF yang baru dengan 2,35 juta dor XGA OLED Tru-Finder, EVF ini memiliki hampir dua kali nya reseolusi yang dimiliki oleh pendahulunya. Sony mengatakan bahwa EVF yang diperbarui ini menawarkan kontras yang lebih tinggi dan rendering warna yang lebih natural. Lalu ada juga layar LCD yang dapat dimiringkan dibagian belakang kamera dengan ukuran 3-inch dengan 1.23M dot, hal ini masih sama dan tidak ada perubahan. Satu tombol yang sedikit ada perbedaan adalah tombol delete dengan tambahan label C2, hal tersebut menunjukkan bahwa tombol tersebut memiliki fungsi sebagai tombol custom ke dua dalam mode capture.
Sony RX10 II menggunakan baterai yang sama dengan pendahulunya yaitu NP-FW50 lithium-ion pack. Namun menurut CIPA baterai yang digunakan dinilai sedikit berbeda. Jika digunakan pada pendahulunya RX10 kemampuan baterai bisa untuk 420 tembakan menggunakan LCD dan 340 tembakan dengan EVF, sedangkan di RX10 II mampu untuk 400 tembakan dengan LCD dan 360 menggunakan EVF.
Sony Cyber-shot DSC-RX10 II ini akan segera tersedia pada bulan Juli mendatang dengan harga yang ditawarkan untuk pasaran luar sebesar $ 1,300 (sekitar 17,3 juta). Tunggu saja hingga kamera tersebut datang ke Indonesia untuk membuktikan kemampuan supernya. Dan untuk anda yang ingin melihat harga kamera Sony yang lain silahkan kunjungi Daftar Harga Kamera Sony Terbaru.
Spesifikasi Sony Cyber-shot DSC-RX10 II
Body type | |
Body type | SLR-like (bridge) |
Sensor | |
Max resolution | 5472 x 3648 |
Other resolutions | 4864 x 3648, 5472 x 3080, 3648 x 3648, 3648 x 2736, 3648 x 2592, 3648 x 2056, 2544 x 2544, 2736 x 1824, 2592 x 1944, 2720 x 1528, 1920 x 1920, 640 x 480 |
Image ratio w:h | 1:1, 4:3, 3:2, 16:9 |
Effective pixels | 20 megapixels |
Sensor photo detectors | 21 megapixels |
Sensor size | 1″ (13.2 x 8.8 mm) |
Sensor type | BSI-CMOS |
Processor | Bionz X |
Image | |
ISO | Auto, 125 - 12800 (expands to 64-25600) |
White balance presets | 9 |
Custom white balance | Yes |
Image stabilization | Optical |
Uncompressed format | RAW |
JPEG quality levels | Extra fine, standard, fine |
Optics & Focus | |
Focal length (equiv.) | 24–200 mm |
Optical zoom | 8.3× |
Maximum aperture | F2.8 |
Autofocus | Contrast Detect (sensor), Multi-area, Center, Selective single-point, Tracking, Single, Continuous, Face Detection, Live View |
Digital zoom | Yes (4X) |
Manual focus | Yes |
Normal focus range | 3 cm (1.18″) |
Macro focus range | 3 cm (1.18″) |
Number of focus points | 25 |
Screen / viewfinder | |
Articulated LCD | Tilting |
Screen size | 3″ |
Screen dots | 1,228,800 |
Touch screen | No |
Screen type | WhiteMagic TFT LCD |
Live view | Yes |
Viewfinder type | Electronic |
Viewfinder coverage | 100% |
Viewfinder magnification | 0.7× |
Viewfinder resolution | 2,359,296 |
Photography features | |
Minimum shutter speed | 30 sec |
Maximum shutter speed | 1/32000 sec |
Aperture priority | Yes |
Shutter priority | Yes |
Manual exposure mode | Yes |
Subject / scene modes | Yes |
Built-in flash | Yes |
Flash range | 10.20 m (at Auto ISO) |
External flash | Yes (Multi-interface shoe) |
Flash modes | Auto, fill-flash, slow sync, rear sync, off |
Continuous drive | 14.0 fps |
Self-timer | Yes (2 or 10 sec, continuous) |
Metering modes | Multi |
Center-weighted | |
Spot | |
Exposure compensation | ±3 (at 1/3 EV steps) |
AE Bracketing | ±3 (3 frames at 1/3 EV, 2/3 EV steps) |
WB Bracketing | Yes |
Videography features | |
Resolutions | 3840 x 2160 (30p, 25p, 24p), 1920 x 1080 (60p, 60i, 24p) ,1440 x 1080 (30p), 640 x 480 (30p) |
Format | MPEG-4, AVCHD, XAVC S |
Videography notes | High speed modes up to 960 fps @ 1080p |
Microphone | Stereo |
Speaker | Mono |
Storage | |
Storage types | SD/SDHC/SDXC, Memory Stick Duo/Pro Duo/Pro-HG Duo |
Connectivity | |
USB | USB 2.0 (480 Mbit/sec) |
HDMI | Yes (micro-HDMI with 4K still and uncompressed HDMI output) |
Microphone port | Yes |
Headphone port | Yes |
Wireless | Built-In |
Wireless notes | 802.11b/g/n with NFC |
Remote control | Yes (via smartphone) |
Physical | |
Environmentally sealed | Yes |
Battery | Battery Pack |
Battery description | NP-FW50 lithium-ion battery and charger |
Battery Life (CIPA) | 400 |
Weight (inc. batteries) | 813 g (1.79 lb / 28.68 oz) |
Dimensions | 129 x 88 x 102 mm (5.08 x 3.46 x 4.02″) |
Other features | |
Orientation sensor | Yes |
Timelapse recording | No |
GPS | None |